Rasional
Pemerintah terus
berusaha meningkatkan jumlah lulusan perguruan tinggi setiap tahunnya. Padahal
di sisi lain, penyerapan lulusan sarjana di Indonesia tergolong lambat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah pengangguran sarjana pada
Februari 2013 telah mencapai 360.000 orang, atau 5,04% dari total pengangguran
yang mencapai 7,17 juta orang.
Kesenjangan
tersebut karena terjadinya ketidaksesuaian kompetensi antara kebutuhan dunia
kerja dengan kompetensi lulusan. Salah satu potret riil permasalahan ini
diantaranya adalah banyaknya pencari kerja yang mengajukan lamaran dengan
persyaratan akademik telah memenuhi kriteria standar namun setelah memasuki
dunia kerja ternyata mereka tidak memahami dan memiliki kecakapan dalam bidang
pekerjaannya.
Kendala lainnya
adalah rendahnya kemampuan soft-skills yang dimiliki para pencari kerja. Saat
ini tidak hanya kemampuan hard-skills yang dibutuhkan oleh dunia kerja tetapi
juga soft-skills. Faktor yang memberikan keberhasilan dalam dunia kerja adalah
soft-skills (40%), networking (30%), hard-skills (20%), dan financial (10%)
(Dekdiknas, 2007).
Hasil penelitian
di negara maju menunjukkan bahwa inisiatif, etika/integritas, berfikir kritis,
kemauan belajar, komitmen, motivasi, semangat, dapat diandalkan, kemampuan
komunikasi lisan, dan kreatif merupakan 10 atribut soft-skills yang dominan diperlukan oleh
dunia kerja.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Surabaya yang berdiri sejak tahun 2006 telah meluluskan ribuan sarjana. Alumni
bekerja FE Unesa dibidang Pemerintah, Pendidikan, BUMN, PNS, Swasta, Wirausaha
Mandiri maupun di social keagamaan. Melihat fenomena tersebut Fakultas Ekonomi
Unesa melalui P2KHA memiliki tanggung jawab mengantarkan lulusan dalam mencapai
karir tertinggi dalam dunia kerja dengan mengintegrasikan hard-skills dan soft-skills.
Selengkapnya Silahkan download:
Komentar
Posting Komentar